Melayani Kebutuhan Jasa Foto dan Video Shooting berbagai acara di Jakarta, CALL/WA : 081294124166
10 tehnik foto prewedding
Dalam urusan memotret, dari beberapa teman yang pernah saya mintakan pendapatnya, termasuk juga saya, sering kita melakukan kebiasaan-kebiasan yang sama dalam menggunakan setingan pada kamera, demi alasan keamanan, walaupun dengan pose baru,
mengambil foto bisa menjadi sangat biasa jika komposisi
dan sudut yang sama digunakan untuk setiap pasangan. Kita pasti pernah mengalami hal itu. Kebiasaan inilah yang
membuat kita menjadi kehilangin sifat kreatif.
Berikut
adalah beberapa tips yang terbaik untuk membantu menjaga hal-hal segar dan unik untuk setiap pasangan
1. Gunakan Lensa Panjang
Banyak fotografer mengatakan bahwa lensa 50mm adalah lensa potret yang harus dimiliki, tapi lensa mid-range menawarkan perspektif yang sangat akrab, sesuatu yang mata kita gunakan untuk melihat sepanjang waktu. Untuk membuat gambar lebih menarik, kita menghindari pemotretan ‘potret’ di mid-range karena gambar terlihat terlalu biasa. Sebagian besar potret dibidik di 200mm atau 85mm untuk menciptakan kompresi gambar indah yang pada lensa 50mm tidak mampu menghasilkan. Kompresi tidak hanya akan menyanjung subjek, tetapi juga akan menciptakan latar belakang yang lebih dramatis blur (bokeh) dan membawa latar belakang lebih dekat dengan subjek Anda. Mungkin lebih sulit untuk berkomunikasi dengan subyek Anda saat pemotretan di 200mm, tetapi perbedaannya akan jelas dan layak.
1. Gunakan Lensa Panjang
Banyak fotografer mengatakan bahwa lensa 50mm adalah lensa potret yang harus dimiliki, tapi lensa mid-range menawarkan perspektif yang sangat akrab, sesuatu yang mata kita gunakan untuk melihat sepanjang waktu. Untuk membuat gambar lebih menarik, kita menghindari pemotretan ‘potret’ di mid-range karena gambar terlihat terlalu biasa. Sebagian besar potret dibidik di 200mm atau 85mm untuk menciptakan kompresi gambar indah yang pada lensa 50mm tidak mampu menghasilkan. Kompresi tidak hanya akan menyanjung subjek, tetapi juga akan menciptakan latar belakang yang lebih dramatis blur (bokeh) dan membawa latar belakang lebih dekat dengan subjek Anda. Mungkin lebih sulit untuk berkomunikasi dengan subyek Anda saat pemotretan di 200mm, tetapi perbedaannya akan jelas dan layak.
Langganan:
Postingan (Atom)